Sunday, July 23, 2017

pengertian minat dan perilaku nasabah

A.    Minat Nasabah
1.    Pengertian Minat
Minat sebagai aspek kejiawaan bukan hanya mewarnai perilaku seseorang untuk melakukan aktifitas yang menyebabkan
seseorang merasa tertarik kepada sesuatu. Sedangkan nasabah merupakan konsumen-konsumen sebagai penyedia dana dalam proses transaksi barang ataupun jasa. Dalam kamus Bahasa Indonesia, minat diartikan “sebagai niat atau kehendak”.  Menurut theory of Reasoned Action (Teori Tindakan beralasan) dari Fishbein dan Ajzen yaitu “perilaku manusia dipenaruhi oleh kehendak/niat/minat. Minat merupakan keinginan individu untuk melakukan perilaku tertentu sebelum perilakua tersebut dilaksnakan. Adanya niat/minat untuk melakukan sesuatu tindakan akan menentukan apakah kegiatan tersebut akhirnya akan dilakukan.
Menurut Yudrik Jahja, “Minat ialah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda, dan dorongan.”  Abdul Rahman Shaleh mendefinisikan secara sederhana, “Minat dapat diartikan sebagai suatu secenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.”  Sedangkan menurut Zakiah Drajat, “Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap kejurusan suatu hal yang berharga bagi orang. Sesuatu yang berharga bagi seseorang adalah sesuai dengan kebutuhan.”
Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu objek, cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar terhadap ibjek tersebut, namun apabila objek tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka ia tidak akan memiliki minat pada objek tersebut.
Minat masyarakat adalah suatu keinginan yang tumbuh dari dalam diri masyarakat terhadap sesuatu yang disenangi atau dibutuhkan. Pilihan masyarakat terhadap produk perbankan Syariah sangat ditentukan oleh apakah ia berminat atau tidak.
Di dalam minat terkandung unsur motif atau dorongan dari dalam diri masyarakat yang merupakan daya tarik untuk melakuakn aktivitas atau kegiatan sesuai dengan tujuannya. Timbulnya minat masyarakat terhadap bank Syariah juga dipengaruhi oleh adanya keinginan atau kebutuhan.

2.    Macam-Macam Minat
Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, ini sangat bergantung pada sudut pandang dan cara penggolongan misalnya berdasarkan timbulnya minat, berdasarkan arahnya minat, dan berdasarkan cara mendapatkan atau mengungkapkan minat itu sendiri.
a.    Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi minat primitif dan minat kurtural. Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akan makanan, perasaan enak atau nyaman, dan kebebasan beraktivitas. Minat kurtural atau minat sosial adalah minat yang timbul karena proses belajar, minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita. Sebagai contoh: keinginan untuk memiliki mobil, kekayaan, atau pakaian mewah. Dengan memiliki hal-hal tersebut secara tidak langsng akan menganggap kedudukan atau harga diri bagi orang yang agak istimewa pada orang-orang yang memiliki mobil, kaya, berpakaian mewah, dan lain-lain.
b.    Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi minat intrinsik dan ekstrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri. Sebagai contoh: seseorang belajar karena senanga pada ilmu pengetahuan atau karena memang senang membaca, bukan karena ingin mendapatkan pujian atau penghargaan. Minat ekstrintik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut hilang, sebagai contoh: seseorang yang belajar dengan tujuan agar menadi juara kelas atau lulus ujian, setelah menjadi juara kelas atau lulus ujian minat belajarnya menjadi turun.
c.    Bedasarkan cara mengungkapkan minat, dapat dibedakan menjadi empat yaitu: expressed interst, maniferst interest, lested interest, inventoried interest.
1)    expressed interest: adalah minat yang diuangkapkan dengan cara meminta kepada subyek untuk menyatakan atau menuliskan kegiatan-kegiatan baik berupa tugas maupun bukan tugas yang disenangi dan paling tidak disenangi.
2)    Manifest interest: adalah minat yang diungakapkan dengan cara mengobservasi atau melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan subyek atau dengan mengetahui hobinya.
3)    Tested interest: adalah minat yang diungkapkan cara menyimpulkan dari hasil jawaban tes objektif yang diberikan, nilai-nilai yang tinggi pada suatu objek atau masalah biasanya menunjukan minat yang tinggi pula terhadap hal tersebut.
4)    Inventoried interest: adalah minat yang diungkapkan dengan menggunakan alat-alat yang sudah distrandarisasikan, dimana biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditunjukan kepada subjek apakah ia senang atau tidak senang terhadap sejumlah aktivitas atau sesuatu objek yang ditanyakan.
Sedangkan menurut Moh. Surya mengenai jenis minat, menurutnya minat dapat dikelompokan menjadi 3 jenis yaitu:
1)    Minat volunter yaitu minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa ada pengaruh luar.
2)    Minat Involunter yaitu minat yang ada dalam diri siswa dengan pengaruh situasi yang diciptakan oleh pengajar.
3)    Minat nonvolunter yaitu minat yang ditimbulkan dari dalam diri siswa secara dipaksa atau dihapuskan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa adanya minat pada seseorang dapat dilihat dari beberapa jenis yaitu adanya perasaan senang, pernyataan lebih menyukai dari pada yang lain, adanya rasa keterikan, adanya peningkatan perhatian, adanya pemusatan perhatian, adanya aktivitas serta keterlibatan serta aktif pada kegiatan tersebut yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian.

3.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat
Crown and Crow berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu:
a.    Dorongan dari dalam diri individu, misla dorongan untuk makan, dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain. Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu akan melakuakn penelitian dan lain-lain.
b.    Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan sesuatu aktivitas tertentu. Mislnya minat terhadap pakaian timbul karena ingin mendapatkan perhatian orang lain. Minat untuk belajar menuntut ilmu pengetahuan yang timbul karena ingin mendapat penghargaan dari masyarakat.
c.    Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan perasaan senang, dan hal tersebut akan mempengaruhi minat terhasadap aktivitas tersebut, sebaliknya sesuatu kegagalan akan menghilangkan minat terhadap hal tersebut.
Sedangkan menurut Swastha dan Irawan mengemukakan “faktor-faktor yang memepengaruhi minat memebeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memeperkuat minat membeli”.  kotle menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:
a.    Perbedaan pekerjaan, artinya degan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat memeperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu seggangnya, dan lain-lain.
b.    Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.
c.    Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.
d.    Pebedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, mislanya dalam pola belanja.
e.    Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua  akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.

B.    Perilaku Konsumen
1.    Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut.  Dapat dilakukan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan baik individu, kelompok, ataupun organisasi membuat keputusan-keputusan beli untuk melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
  
2.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Memahami perilaku konsumen dari pasar sasaran merupakan tugas penting dari manajemen pemasaran. Untuk memahami hal ini, perlu diketahui faktor-faktor apakah yang memepengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian. Faktor-faktor tersebutterdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.
a.    Faktor Internal
Faktor internal lebih dahulu terjadi sesudah pengenalan kebutuhan. Faktor internal tidah lebih dari pada peneropong ingatan untuk melihat pengetahuan yang relevan dengan keputusan yang tersimpan dalam memori ingatan. Jika informasi yang didapat dari ingatan atau yang berasal stimulus, maka selanjutnya menuju tindakan pembelian. Faktor internal antara lain keinginan seseorang yang tibul dengan sendirinya. Pada hal ini keinginan seseorang yang timbul dari dalam benaknya  ingin menabung dan menjadi anggota nasabah pada Bank Syariah.
b.    Faktor Eksternal
Ketikat faktor internal belum mencukupi, konsumen mungkin memutuskan untuk mengumpulkan informasi tambahan dari lingkungan. Motivasi utama untuk mencari informasi adalah keinginan untuk membuat pilihan konsumen yang lebih baik, faktor eksternal yang terrus menerus untuk keputusan yang pada saat masa datang.  Faktor eksternal antara lain informasi seseorang dari lingkungan sekitar. Dalam hal ini keinginan seseorang yang ingin menabung dan menjadi anggota nasabah pada bank Syariah.

No comments:

Post a Comment