KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta inayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ANGGARAN PERBANKAN yang berjudul “perencanaan strategis bagi manajemen bank
”. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah anggaran perbankan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyampaikan terima kasih kepada ibu Fitri yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu terselesainya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pihak-pihak yang berkepentingan pada khususnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGHANTAR ii
DAFTAR ISI iii
PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan manfaat perencanaan
B. Tahapan perencanaan strategis
C. Macam-macam Perencanaan
D. Strategi Menghindari Kepailitan
E. Metode Stretegis Analisis SWOT
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam sistem ekonomi, uang dan perbankan memiliki peranan penting. Bahkan ada suatu pernyataan yang menyatakan : kalau kita ingin menguasai secara total perekonomian suatu bangsa, maka kuasailah sistem perbankannya. Jadi antara uang dan bank merupakan dua hal penting, yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem ekonomi suatu negara.
Bisnis perbankan, yang merupakan salah satu bisnis jasa, pada saat ini berada dalam persaingan yang amat ketat. Untuk menang dalam persaingan itu, diperlukan keunggulan sumber daya masing-masing bank. Dengan keunggulan sumberdayanya, sebuah bank akan mampu bersaing agar bank tersebut tidak mengalami kepailitan (bangkrut).
Dari paparan latar belakang masalah di atas, maka dapat diketahui bahwa masalah yang ingin dipelajari adalah mengenai “PERENCANAAN STRATEGIS BAGI MANAJEMEN BANK“
B. Rumusan Masalah.
Agar lebih praktis dalam menguraikan permasalahan, maka perlu adanya rumusan masalah, yang mana rumusan masalah dalam studi ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah Pengertian perencanaan?
2. Bagaimana Tahapan Perencanaan Strategi?
3. Apasaja Macam-Macam Strategi?
4. Bagaimana Stategi Untuk Menghindari Kepailitan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan manfaat perencanaan
Perencanaan merupakan suatu kegiatan meliputi apa yang harus dikerjakan, kapan dikerjakan, siapa yang akan mengerjakan, berapa lama yang akan mengerjakan, berapa biaya yang dikeluarkan dan berapa pendapatan yang
akan diterima.
Menurut Hadari Nawawi (2005:148-149), pengertian manajemen strategik ada 4 (empat), yaitu:
1. Manajemen Strategik adalah proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan dimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organiasasi, untuk mencapai tujuannya.
2. Manajemen Strategik adalah usaha manajerial menumbuhkembangkan kekuatan organisasi untuk mengeksploitasi peluang yang muncul guna mencapai tujuannya yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan.
3. Manajemen Strategik adalah arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada pengembangan strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan organisasi.
4. Manajemen strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut Perencanaan Strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut MISI), dalam usaha menghasilkan sesuatu (Perencanaan Operasional) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut Tujuan Strategik) dan berbagai sasaran (Tujuan Operasional) organisasi.”
Manfaat perencanaan antara lain berguna bagi pemilik oleh usaha, manajemen, pihak investor atau pihak pemerintah atau pihak lain yang berkepentingan dengan perencanaan tersebut.
Secara umum manfaat suatu rencana adalah :
a. Memberikan pedoman bagi pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan yang akan dicapai.
b. Memberikan pedoman bagi pemilik usaha tentang jumlah biaya pendapatan serta manfaat yang akan dicapai dengan adanya rencana tersebut, sekaligus sebagai alat penilai bagi pemilik usaha untuk menilai kinerja manajemen yang dipasang.
c. Memberikan pedoman bagi investor (pihak yang mendanai) tentang jumlah dana yang harus dikeluarkan, pendapatan yang akan diraih serta prospek usaha yang akan dijalankan.
d. Memberi keyakinan pada pemerintah bahwa investasi yang akan dijalankan tidak akan merugikan berbagia pihak dan kemungkinan memperoleh pendapatan serta manfaat lainnya yang dapat dipeatik pemerintah melalui rencana yang telah disusun.
Dalam praktiknya rencana bank meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Menyusun target yang akan dicapai, sebagai contoh rencana jumlah dana yang harus dihimpun dan jumlah dana yang harus disalurkan.
b. Menyusun organisasi pelaksanaan atau orang orang akan mengerjakan kegiatan pemasaran tersebut.
c. Menyusun tentang urutan kegiatan yang harus dijalankan lebih dulu kemudian kegiatan berikutnya.
d. Menentukan jumlah biaya promosi yang harus dikeluarkan serta jenis jenis promosi yang akan dilakukan.
e. Serta kegiatan pemasaaran lainnya.
Dalam praktiknya proses perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Memiliki beberapa peluang bisnis yang akan dimasuki nantinya. Peluang bisnis yang dipilih adalah memiliki peluang bisnis yang paling memberikan keuntungan terbaik bagi semua pelanggan.
b. Memutuskan peluang bisnis yang diperkirakan akan memberikan kepuasan bagi nasabah. Setelah melewati berbagai pertimbangan, kelebihan dan kelemahannya masing masing.
c. Menganalisis proses keputusan nasabah dan mengidentifikasikan pola-pola preferensi disuatu pasar.
d. Melakukan penilaian terhadap keunggulan komepetitif dan posisi pesaing dalam pasar yang bersangkutan
e. Mengukur peluang pasar serta dampak yang akan ditimbulkan terhadap nasabah.
B. Tahapan Perencanaan Strategi
Perencanaan strategi adalah salah satu cara untuk membantu organisasi dan komunitas mengatasi lingkungan mereka yang telah berubah. Selain itu, perencanaan strategi juga berguna untuk merumuskan dan memecahkan masalah terpenting yang mereka hadapi dan sekaligus berguna untuk membangun kekuatan dan mengambil keuntungan dari peluang yang ada.
Proses penyusunan perencanaan strategi melalui tiga tahap analisis :
a. Menetapkan misi
Misi merupakan gambaran tujuan umum dari organisasi dalam jangka panjang. Penetapan sutu misi dapat didasarkan pada siatu produk atau pasar. penetapan misi juga harus memuat tanggung jawab moral terhadap masyarakat sebagai konsumennya nanti.
b. Tahap pengumpulan data.
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal.
c. Tahap analisis.
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi dalam model perumusan strategi.
d. Tahap pengambilan keputusan ( decision making).
Pembuatan keputusan ( decision making) adalah salah satu bagian dari tahap perencanaan strategi. Tahap ini memainkan peranan penting di dalam pelaksanakan fungsi sebuah perencanaan strategi.
Pembuatan keputusan juga menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. Pengambilan keputusan merupakan tahap terakhir di dalam perencanaan strategi, sebelum mengambil keputusan, hendaknya melihat dengan jeli dan teliti data yang dianalisis, karena pada dasarnya, pengambilan keputusan adalah hasil akhir dari sebuah analisis.
e. Menetapkan tujuan dan sasaran perusahaan.
Tujuan perusahaan mencerminkan ekspektasi spesifik manajemen terhadap kinerja perusahaan.
Dalam prakteknya terdapat beberapa tipe tipe perusahaan dalam menetapkan tujuan dan sasarannya, yaitu:
1) Profibalitas
Yaitu tujuan perusahaaan yang diarahkan untuk memperoleh laba bersih terhadap penjualan baik atau total investasi.
2) Volume pasar
Volume pasar yang ingin dicapai seperti, pangsa pasar yang harus dikuasai, peningkatan pertumbuhan penjualan ,peringkat pasar serta mampu memenfaatkan kapasisitas produksi dari waktu kewaku
C. Macam-Macam Strategi
Seiring dengan adanya persaingan antar perbankkan satu dengan perbankan yang lain, maka macam-macam strategi tersebut antara lain, yaitu:
a. Pengembangan Pasar (Market Development).
Strategi ini berupa memasarkan produk lama. Pengembangan pasar memungkinkan perusahaan mempraktikkan satu bentuk pertumbuhan konsentrasi dengan mengidentifikasi penggunaan-penggunaan baru untuk produk yang sudah ada.
b. Pengembangan Produk (product development).
Strategi pengembangan produk (product development) seringkali digunakan untuk memperpanjang daur hidup produk yang sudah ada ataupun untuk memanfaatkan reputasi atau merek favorit. Strategi pengembangan produk didasarkan pada penetrasi pasar lama dengan melakukan modifikasi produk atau mengembangkan produk baru yang kaitannya jelas dengan lini produk yang sudah ada.
c. Pertumbuhan Terkonsentrasi.
Pertumbuhan terkonsentrasi adalah strategi perusahaan (perbankkan) yang mengarahkan sumber dayanya untuk mencapai pertumbuhan yang menguntungkan.
d. Integrasi Horisontal.
Strategi horisontal adalah strategi jangka panjang suatu perusahaan yang didasarkan pada pertumbuhan melalui akuisi satu atau beberapa perusahaan sejenis yang berorientasi pada tingkat rangkaian produksi-pemasaran yang sama. Akuisi seperti ini meniadakan pesaing dan memberikan perusahaan pengakuisisi akses ke pasar baru.
e. Integrasi Vertikal..
Integrasi vertikal (vertical integration) adalah strategi yang mengakuisi perusahaan yang memasuk masukannya atau perusahaan-perusahaan yang menjadi pembeli keluarannya.
f. Diversifikasi Konsentrik..
Diversifikasi konsentrik adalah akuisisi bisnis yang terkait dengan perusahaan pengakuisisi dari segi teknologi, pasar, atau produk. Jadi, perusahaan pengakuisisi mencari usaha-usaha baru yang produk, pasar, saluran distribusi, teknologi, dan kebutuhan sumber dayanya serupa tetapi tidak sama dengan yang dimilikinya sekarang, dan akuisisinya menghasilkan sinerji tetapi bukan berupa saling ketergantungan sepenuhnya.
g. Diversifikasi Konglomerat..
Diversifikasi ini berbeda dengan diversifikasi konsentrik, dalam diversifikasi ini tidak mempermasalahkan sinerji produk-pasar dengan bisnis berjalan. Perbedaan pokok antara kedua macam diversifikasi tersebut adalah bahwa diversifikasi konsentrik menekankan pada kesamaan dalam hal pasar, produk, atau teknologi, sedangkan diversifikasi konglomerat utamanya didasarkan pada pertimbangan laba.
h. Strategi Berbenah-diri.
Strategi berbenah-diri (turnaround) adalah strategi memperbaiki kondisi yang ada di dalam perusahaan. Ini biasanya dimulai dari salah satu dua bentuk penghematan ( retrenchement) yaitu Reduksi biaya. Contohnya meliputi pengurangan tenaga kerja.
Reduksi aset. Contohnya meliputi penjualan tanah, gedung, dan peralatan tidak sangat penting bagi kegiatan pokok perusahaan.
i. Divestasi (divestiture).
Strategi divestasi adalah penjualan suatu perusahaan atau komponen utama perusahan. Penjualan ini adalah bagian dari strategi dalam sebuah bisnis, mengingat dalam hal penjualan tersebut perusahaan masih terus melakukan pembenahan.
j. Inovasi.
Di banyak industri, tidak melakukan inovasi mengandung resiko besar. Baik pasar konsumen maupun industrial makin mengharapkan adanya perubahan dan penyempurnaan produk secara berkala. Akibatnya, beberapa perusahaan merasa perlu memilih inovasi sebagai strategi umum mereka.
k. Likuidasi
Likuidasi terkadang di pandang banyak orang sebagai strategi yang tidak menarik. Tetapi sebagai strategi jangka panjang, strategi ini meminimalkan kerugian semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan diantaranya adalah pada pemilik perusahaan, para manajer, dan karyawan.
l. Usaha Patungan..
Usaha patungan (joint ventures), yaitu pembentukan usaha kerjasama antara dua perusahaan (induk) untuk membentuk perusahaan komersial ketiga (anak) yang digunakan /dioperasikan untuk kepentingan kedua perusahaan pemilik (induk).
m. Aliansi Strategik..
Aliansi Strategik dibedakan dari usaha patungan, karena perusahaan perusahaan yang terlibat tidak saling memiliki saham di perusahaan mitranya. Dalam banyak hal, aliansi strategik sinonim dengan persetujuan lisensi . lisensi adalah pengalihan sebagian hak kepemilikan industrial dan lisensor kepenerima lisensi selama waktu tertentu guna memperoleh royalti dan menghindari tarif atau kuota impor.
Dari macam-macam strategi tersebut diatas, semuanya adalah usaha mengembangakan sebuah bisnis. Strategi harus diformulasi atau disusun dengan baik, jeli, dan teliti. Karena formulasi strategi atau yang biasa disebut dengan perencanaan strategi merupakan proses penyusunan perencanaan jangka panjang perusahaan ke arah yang lebih bagus sesuai dengan misi dan visi yang diinginkan.
D. Strategi Menghindari Kepailitan
Dalam kondisi lingkungan bisnis yang dinamis, perubahan-perubahan terjadi begitu cepat, maka persaingan usaha juga menjadi semakin pesat. untuk menghadapi hal itu, suatu usaha bisnis perlu suatu strategi bersaing yang mampu untuk memenangkan persaingan. strategi tersebut harus sesuai dengan kondisi perusahaan, lingkungan yang dihadapi, sehingga akan menjadikan perusahaan dapat bertahan, tetap eksis dan usaha akan tetap terjamin.
Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep atau perdebatan teoritik tentang definisi strategi. Salah satu di antara penggunaan istilah dan konsep strategi adalah seperti dikemukakan Andrews dan Chaffe yang berpendapat bahwa : “Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.”
Sedangkan strategi menurut Hamel dan Prahalad ialah : “Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.
Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari ” apa yang dapat terjadi” bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core comptencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.”
Dari berbagai konsep di atas dapat disimpulkan bahwa : “ Strategi adalah tujuan jangka panjang suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan atau kesuksesan ”. Pemahaman mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang direncanakan.
E. Metode Stretegis Analisis SWOT
1. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
2. Tujuan Analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga proses yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien.
3. Penjabaran Analisis SWOT
S = Strength merupakan kondisi internal yang menunjang suatu organisasi untuk mencapai objektif yang diinginkan
W = Weakness merupakan kondisi internal yang menghambat suatu organisasi untuk mencapai objektif yang diinginkan
O = Opportunity merupakan kondisi eksternal yang menunjang suatu organisasi untuk mencapai objektifnya
T = Threat merupakan kondisi eksternal yang menghambat suatu orgaisasi untuk mencapai objektifnya
4. Penyusunan Strategi Berdasarkan Analisis SWOT
• Setelah kondisi-kondisi teridentifikasi, maka strategi dapat disusun berdasarkan analisis SWOT:
I. Bagaimana menggunakan Strength?
II. Bagaimana memperbaiki Weakness?
III. Bagaimana mengeksploitasi setiap Opportunity?
IV. Bagaimana melunakkan Threat?
• Terancang suatu proses yang dapat dieksekusi secara optimal.
Jadi, antara kekuatan maupun kelemahan, peluang ataupun ancaman bila digunakan sudut pandang yang berbeda dapat menjadi terbalik. Oleh karena itu, hal utama sebelum menentukan SWOT adalah memahami tujuan (objektif) dari suatu organisasi itu sendiri sehingga konteks SWOT pun tentu sesuai dengan pencapaian objektif SWOT.
Sebaiknya, alangkah bijaksana jika tidak mengeliminasi kandidat daftar SWOT terlalu terburu-buru. Pentingnya masing-masing SWOT akan diungkapakan oleh nilai dari strategi yang akan dikembangkan. Jadi, item SWOT yang tidak menghasilkan strategi tidaklah penting. Analisis SWOT hanyalah salah satu metode untuk mengidentifikasi dan memiliki kelemahan. Analisis SWOT juga terkadang menampilkan hasil daftar yang tanpa prioritas yang jelas, sehingga dapat terjadi “peluang kecil terlihat seperti ancaman besar”
BAB III
KESIMPULAN
a) Perencanaan merupakan suatu kegiatan meliputi apa yang harus dikerjakan, kapan dikerjakan, siapa yang akan mengerjakan, berapa lama yang akan mengerjakan, berapa biaya yang dikeluarkan dan berapa pendapatan yang akan diterima.
b) Tahapan Perencanaan Strategi Menetapkan misi, Tahap pengumpulan data,Tahap analisis, Tahap pengambilan dan menetapkan tujuan serta sasaran pasar.
c) Macam-Macam Strategi
1. Pengembangan Pasar (Market Development)
2. Pengembangan Produk (product development)
3. Pertumbuhan Terkonsentrasi
4. Integrasi Horisontal
5. Integrasi Vertikal.
6. Diversifikasi Konsentrik.
7. Diversifikasi Konglomerat.
8. Strategi Berbenah-diri
9. Divestasi (divestiture)
10. Inovasi.
11. Likuidasi
12. Usaha Patungan dan Aliansi Strategik.
d) Bank harus menyusun strategi sesuai dengan kondisi perusahaan, lingkungan yang dihadapi, sehingga akan menjadikan perusahaan dapat bertahan, tetap eksis dan usaha akan tetap terjamin.
DAFTAR PUSTAKA
Michael Hitt, R Duane Reland, Manajemen Strategis Menyongsong Era Persaingan dan Globalisasi, Jakarta, Erlangga, 1997
Muhammad,Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah,Yogyakarta, UII Press, 2001
Bambang Djinarto,Banking Asset Liability Management Perencanaan, Strategi, Pengawasan, dan Pengelolaan Dana, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2000
Freddy Rangkuty, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 1999
Pearce Robinson, Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, Jakarta, Bina rupa Aksara, 1997
versi doc.
Perencanaan Strategis Bagi Manajemen Bank