head

Breaking News
Loading...
Tuesday, May 2, 2017

Audit Siklus Investasi dan Pembiayaan

8:31 AM
Bab I
Pendahuluan
Audit siklus investasi dan pembiayaan

A.   Latar belakang
Sifat siklus investasi dan pembiayaan dalam aktivitas investasi (investing activities) adalah
pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali. Di samping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrument keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Suatu entitas mengakuisisi aktiva-aktiva ini karena aktiva itu diperlukan untuk mendukung operasi dan proses intinya.
Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi pemahaman atas aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas bersangkutan (misalnya mesin, peralatan, fasilitas, tanah atau sumber daya alam) dan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan akan dicapai dari aktiva yang mendasarinya. Langkah kedua dalam mengaudit investasi meliputi penentuan aktiva apa yang diakuisisi selama periode berjalan. Biasanya pertumbuhan aktiva tetap harus memperlihatkan hubungan yang konsisten dengan pertumbuhan pendapatan. Aktiva jangka panjang biasanya cukup stabil bagi kebanyakan entitas. Dengan kata lain, sebagian besar aktiva tetap yang ada pada akhir tahun juga ada pada awal tahun. Karenanya, auditor sering memusatkan strategi audit pada audit perubahan aktiva jangka panjang, bukan pada keseluruhan populasi aktiva jangka panjang.
Aktivitas pembiayaan (financing activities) mencakup transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada kreditor (pembiayaan dengan utang) atau pemilik (pembiayaan dengan ekuitas). Aktivitas pembiayaan dapat meliputi, misalnya, mendapatkan pinjaman, lease modal, menerbitkan obligasi, atau menerbitkan saham preferen atau saham biasa. Aktivitas pembiayaan juga akan mencakup pembayaran untuk melunasi utang, mengakuisisi kembali saham (treasury stock), dan membayar dividen.

B.    Rumusan masalah
1.    Apa yang dimaksud siklus audit pembiayaan?
2.    Apa saja tujuan dilakukan audot pembiayaan?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Siklus investasi
1.    Tujuan audit
Tujuan audit spesifik untuk audit atas aktiva tetap dalam siklus investasi disajikan dalam table. Tujuan-tujuan ini merupakan hal yang utama bagi siklus ini dalam kebanyakan audit. 

Kategori asersi
Tujuan audit atas kelompok transaksi
Tujuan audit saldo akun
Keberadaan atau keterjadian
Akuisisi yang tercatat dari transaksi aktiva tetap (eo1), pelepasan aktiva tetap (eo2), dan reparasi serta pemeliharaan (eo3) merupakan transaksi yang terjadi selama tahun berjalan.
Aktiva tetap yang tercatat merupakan aktiva produktif yang digunakan pada tanggal neraca (eo4)
Kelengkapan
Semua transaksi akuisisi aktiva tetap (c1) dan pelepasan aktiva tetap (c2) serta reparasi dan pemeliharaan (c3) yang telah terjadi selama periode berjalan telah dicatat.
Saldo aktiva tetap mencakup pengaruh semua transaksi yang terjadi selama periode berjalan (c4).
Hak
Dan kewajiban

Entitas itu memiliki atau mendapatkan hak atas semua aktiva tetap yang dicatat pada tanggal neraca (ro1).
Penilaian atau alokasi
Transaksi untuk beban penyusutan dan penurunan nilai aktiva tetap telah dinilai dengan tepat (va1).
Aktiva tetap dicatat pada harga pokok dikurangi akumulasi penyusutan (va2) dan diturunkan nilainya sebesar penurunan nilai yang material (va3).
Penyajian dan pengungkapan
Transaksi penyusutan, reparasi, dan pemeliharaan serta lease operasi telah diidentifikasi dengan benar dan diklasifikasikan dalam laporan keuangan (pd1).
Aktiva tetap dan lease modal telah diidentifikasi dalam laporan keuangan (pd2).
Pengungkapan  yang berkaitan dengan harga pokok, nilai buku, metode penyusutan, dan umur manfaat dari kelas utama aktiva tetap, penggadaian aktiva tetap sebagai agunan, dan syarat-syarat utama dari kontrak lease modal sudah memadai (pd3).
 
2.    Pertimbangan perencanaan audita.    Materialitas
Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas ini adalah penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan seorang pemakai laporan keuangan yang layak. Pertimbangan kedua adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan.

b.    Risiko inheren
Risiko inheren (inherent risk) yang berkaitan dengan asersi eksistensi/keberadaan seringkali rendah karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Risiko inheren akan keberadaan dapat meningkat sampai ke tingkat sedang atau tinggi karena potensi bahwa aktiva dibesituakan atau tidak digunakan lagi, mungkin tidak dihapuskan. Asersi kelengkapan dapat mencapai tingkat sedang sampai tinggi dalam kasus aktiva-aktiva konstruksi, atau lease modal yang mungkin dicatat sebagai lease operasi karena kerumitan akuntansi untuk lease. Tergantung pada industri dan tingkat kesulitan yang berkaitan dengan estimasi umur manfaat dan nilai sisa serta kerumitan metode penyusutan, risiko inheren yang menyangkut asersi penilaian mungkin dinilai sedang atau tinggi berkaitan dengan estimasi akuntansi dalam hubungannya dengan estimasi beban penyusutan.

c.    Risiko prosedur analitis
Prosedur analitis bersifat efektif dari segi biaya dan hal itu dapat membantu auditor dalam  mengevaluasi kelayakan laporan keuangan. Aktiva tetap secara relative harus stabil, dan akibatnya, prosedur analitis dapat memberikan keyakinan tentang kewajaran penyajian laporan keuangan.
 
d.    Risiko pengendalian
Transaksi yang secara individu bersifat material, seperti akuisisi tanah atau bangunan, atau pengeluaran modal yang besar, biasanya merupakan pokok dari pengendalian terpisah yang mencakup anggaran modal dan otorisasi oleh dewan komisaris. Akibatnya, risiko pengendalian mungkin rendah untuk asersi keberadaan atau keterjadian. Pengendalian yang berkaitan dengan asersi penilaian mencakup pengendalian atas estimasi akuntansi menyangkut beban penyusutan.

3.    Pengujian substantif atas saldo aktiva tetap
a.    Menentukan risiko deteksi
Pengujian substantif yang dilakukan oleh auditor akan jauh lebih ekstensif dalam audit pertama atas seorang klien dibandingkan dengan penugasan yang berulang. Dalam audit pertama, harus diperoleh bukti tentang ketepatan saldo awal akun dan kepemilikan aktiva bersangkutan. Seringkali risiko terbesar yang berkaitan dengan penugasan pertama meliputi informasi audit tentang saldo-saldo awal, yang mungkin memerlukan transaksi audit yang banyak terjadi dalam tahun-tahun sebelumnya.
Dalam penugasan yang berulang, auditor akan memusatkan perhatian pada transaksi tahun berjalan. Ketika menentukan risiko deteksi, auditor harus mempertimbangkan sejauh mana klien mempunyai aktiva konstruksi, lease modal yang signifikan, dan penambahan serta penarikan yang signifikan dari aktiva-aktiva itu. Auditor juga perlu mengevaluasi asumsi-asumsi kunci yang bertalian dengan estimasi akuntansi atas beban penyusutan. Akhirnya risiko deteksi dalam penugasan yang berulang seringkali tergantung pada pengendalian internal siklus pengeluaran.

b.    Merancang pengujian substantif
1)    Prosedur awal
Suatu prosedur awal yang penting termasuk memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri bersangkutan. Prosedur ini memberikan sarana untuk mengevaluasi kelayakan bukti yan diperoleh pada tahap audit berikutnya.
Auditor menentukan bahwa saldo buku besar umum awal untuk akun-akun aktiva tetap telah sesuai dengan kertas kerja periode sebelumnya. Berikutnya, auditor harus menguji ketepatan matematis dari skedul penambahan dan pelepasan yang disiapkan klien serta merekonsiliasi totalnya dengan perubahan saldo buku besar umum terkait untuk aktiva tetap selama periode berjalan. Selain itu, auditor yang harus menguji skedul-skedul itu dengan memvouching pos-pos pada skedul tersebut ke ayat jurnal dalam buku besar, dan menelusuri ayat jurnal buku besar ke skedul bersangkutan untuk menentukan bahwa penyajian yang akurat atas catatan akuntansi yang disiapkan dari buku tersebut telah dilakukan.
2)    Prosedur analitis
Suatu bagian yang penting dari siklus investasi adalah menentukan bahwa informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan ekspektasi auditor. Ketika melaksanakan prosedur analitis, auditor harus mempertahankan tingkat skeptisme profesional yang layak dan menyelidiki hasil-hasil yang tidak normal. Jika hasil prosedur analitis konsisten dengan ekspektasi auditor, maka strategi audit dapat dimodifikasi untuk mengurangi luas pengujian rincian transaksi dan saldo.
3)    Pengujian rincian transaksi
Pengujian  substantive ini mencakup tiga jenis transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap: (1) penambahan, (2) pelepasan, dan (3) reparasi serta pemeliharaan.
4)    Pengujian rincian saldo
Tiga prosedur dalam kategori pengujian substantif ini adalah: (1) menginspeksi aktiva tetap, dan (2) memeriksa dokumen dan kontrak hak kepemilikan.
5)    Pengujian rincian saldo: estimasi akuntansi
Dua pengujian yang penting atas estimasi akuntansi adalah pengujian substantif untuk (1) mereview penyisihan penyusutan (va1,2) dan (2) mengevaluasi penurunan nilai aktiva tetap (va3).

B.    Siklus pembiayaan
Siklus pembiayaan (financing cycle) mencakup dua kelompok transaksi utama sebagai berikut:
  • Transaksi utang jangka panjang mencakup peminjaman dari obligasi, hipotek, wesel, dan utang, serta pembayaran pokok dan bunga yang berkaitan.
  • Transaksi ekuitas pemegang saham mencakup penerbitan dan penarikan saham preferen serta saham biasa, transaksi saham treasuri atau treasury stock, dan pembayaran dividen.

1.    Tujuan audit
Untuk masing-masing dari kelima kategori asersi laporan keuangan, tabel 2 mencantumkan sejumlah akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi pembiayaan.

Kategori asersi
Tujuan audit atas kelompok transaksi
Tujuan audit saldo akun
Keberadaan atau keterjadian
Beban bunga yang dicatat dan transaksi laporan laba-rugi lainnya menyajikan pengaruh transaksi utang jangka panjang dan peristiwa yang terjadi selama periode berjalan (eo1)
Saldo utang jangka panjang yang dicatat merupakan utang yang ada pada tanggal neraca (eo2).
Saldo ekuitas pemegang saham merupakan hak pemilik yang ada pada tanggal neraca (eo3).
Kelengkapan
Semua transaksi beban bunga dan pendapatan lainnya yang berkaitan dengan utang jangka panjang yang terjadi selama periode berjalan telah dicatat (c1).
Saldo utang jangka panjang merupakan semua utang kepada kreditor jangka panjang pada tanggal neraca (c2).
Saldo ekuitas pemegang saham merupakan klaim pemilik atas aktiva entitas yang melaporkan (c3).
Hak dan kewajiban

Semua saldo utang jangka panjang yang tercatat merupakan kewajiban entitas yang melaporkan (ro1).
Saldo ekuitas pemegang saham merupakan klaim pemilik atas aktiva entitas yang melaporkan (ro2).
Penilaian atau alokasi
Transaksi beban bunga dan pendapatan lainnya yang berkaitan dengan utang jangka panjang telah dinilai dengan tepat sesuai gaap (va1).
Saldo utang jangka panjang (va2) dan ekuitas pemegang saham (va3) telah dinilai dengan tepat sesuai gaap.
Penyajian dan pengungkapan
Transaksi utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham telah diidentifikasi serta diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan (pd1).
Saldo utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan (pd2).
Semua syarat, ketentuan, komitmen, dan provisi terkait yang bersangkutan dengan utang jangka panjang telah diungkapkan secara memadai (pd3).
Semua fakta berkenaan dengan penerbitan saham seperti nilai pari atau nilai ditetapkan saham, saham yang diotorisasi dan diterbitkan, serta jumlah saham yang ditahan sebagai treasury stock atau terikat opsi telah diungkapkan (pd4).
 
2.    Pertimbangan perencanaan audit
a.    Materialitas
Ekuitas pemegang saham jelas merupakan komponen neraca yang material. Pengaruh transaksi siklus pembiayaan terhadap laporan laba rugi juga sangat bervariasi dalam hal signifikansinya seperti juga pengaruh dividen terhadap laba ditahan.

b.    Risiko inheren
Risiko salah saji dalam melaksanakan dan mencatat transaksi siklus pembiayaan biasanya rendah. Dalam banyak perusahaan, transaksi ini tidak sering terjadi, kecuali untuk pembayaran dividend an bunga, yang sering ditangani oleh agen-agen dari luar.
 
c.    Risiko prosedur analitis
Prosedur analitis ini memberikan indikator tentang kebutuhan entitas akan pembiayaan, kemampuannya, untuk melunasi utang, dan kelayakan biaya bunga (termasuk baik beban bunga maupun bunga yang dikapitalisasi).
 
d.    Risiko pengendalian
Aplikabilitas komponen pengendalian internal untuk transaksi dan saldo siklus pembiayaan serupa dalam banyak hal dengan yang telah diuraikan sebelumnya untuk siklus investasi.

3.    Pengujian substantif atas saldo hutang jangka panjang
Dari sudut pandang auditing, wesel bayar, hutang hipotek, dan hutang obligasi mempunyai karakteristik yang serupa. Pada umumnya, bentuk hutang ini (1) melibatkan perjanjian kontraktual berbunga, (2) memerlukan persetujuan dari dewan direksi, dan (3) dapat dijamin dengan penggadaian atau agunan. Untuk akun-akun ini, terdapat masalah yang relatif sedikit dalam mencapai tujuan audit.
Transaksi hutang jangka panjang ini jarang menimbulkan pisah batas akhir tahun. Jadi, pengujian substantif atas saldo hutang jangka panjang dapat dilaksanakan baik sebelum maupun sesudah tanggal neraca.

a.    Menentukan risiko deteksi
Karena sifat dan jarang terjadinya sebagian besar jenis transaksi hutang jangka panjang, maka risiko inheren seringkali rendah untuk semua asersi saldo akun yang berkaitan kecuali kelengkapan dan penilaian atau alokasi. Risiko inheren untuk asersi ini mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi karena kerumitan yang terlibat dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi. Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor ini dan setiap penilaian risiko pengendalian yang relevan, tingkat risiko deteksi yang tepat dapat ditentukan untuk setiap asersi signifikan yang berkaitan dengan saldo hutang jangka panjang.
 
b.    Merancang pengujian substantif
Dari pengujian yang mungkin dilakukan ini, auditor merancang program audit untuk memenuhi tingkat risiko deteksi yang dapat diterima atas setiap asersi. Auditor mengandalkan terutama pada (1) komunikasi langsung dengan sumber independen dari luar, (2) penelaahan dokumentasi, dan (3) perhitungan kembali untuk mendapatkan bukti kompeten yang mencakupi mengenai asersi yang bersangkutan dengan saldo hutang jangka panjang.
1)    Prosedur awal
Di sini penting untuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industrinya, menentukan kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal, dan kemampuan untuk melunasi hutang. Karena pembiayaan begitu jelas berkaitan dengan aktivitas investasi, maka auditor dapat melaksanakan prosedur-prosedur tersebut secara serentak. Karena ada kemungkinan pengujian substantif dapat dilakukan atas masing-masing daftar yang dibuat sebelumnya, maka prosedur ini berkaitan dengan komponen ketepatan matematis dan klerikal dari asersi penilaian atau alokasi, serta dilaksanakan dengan menggunakan skedul hutang jangka panjang sebagai dasar untuk pengujian substantif tambahan.
2)    Prosedur analitis
Suatu bagian penting dari audit atas hutang jangka panjang adalah menentukan bahwa informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan harapan auditor. Auditor juga harus mengevaluasi pengungkapan mengenai jatuh tempo hutang dan perjanjian utang. Sebagai bagian dari tanggung jawab auditor atas evaluasi mengenai apakah suatu entitas dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, auditor akan mengevaluasi kemampuan entitas itu untuk menghasilkan arus kas yang mencukupi guna memenuhi komitmen yang berkaitan dengan beban bunga (termasuk bunga yang dikapitalisasi), jatuh tempo hutang, dan perjanjian hutang. Ketika melaksanakan prosedur analitis, auditor harus mempertahankan tingkat skeptisisme profesional yang tepat dan menyelidiki hasil-hasil yang abnormal.
3)    Pengujian rincian transaksi
Untuk obligasi, auditor harus mendapatkan bukti tentang nilai nominal dan hasil bersih obligasi itu pada tanggal penerbitan. Penerbitan instrumen hutang ini harus ditelusuri ke penerimaan kas sebagaimana yang dibuktikan oleh surat kiriman uang dari pialang. Pembayaran pokok hutang jangka panjang dapat diverifikasi dengan memeriksa voucher dan cek-cek yang dibatalkan; sementara pembayaran penuh dapat divalidasi dengan memeriksa wesel yang dibatalkan atau sertifikat obligasi. Bukti-bukti tentang transaksi semacam itu dapat tersedia dalam bentuk sertifikat obligasi yang dibatalkan dan penerbitan sertifikat saham yang berkaitan. Apabila bunga obligasi dibayar oleh agen independen, maka auditor harus memeriksa laporan agen tentang pembayaran tersebut. Vouching atas ayat jurnal yang dicatat tidak akan mengungkapkan hutang jangka panjang yang belum tercatat.
4)    Pengujian rincian saldo
Ada tiga pengujian substantif dalam kategori ini: (1) menilai otorisasi dan kontrak atas hutang jangka panjang, (2) mengkonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan perwalian obligasi, serta (3) menghitung kembali beban bunga.
5)    Perbandingan penyajian laporan dengan gaap
Pengujian terdahulu yang memeriksa kontrak utang dan mengkonfirmasi hutang memberikan data tentang klien untuk digunakan dalam perbandingan. Pengujian ini berkaitan dengan asersi penyajian dan pengungkapan.
6)    Pengujian substantif atas saldo ekuitas pemegang saham
Seperti dalam kasus hutang jangka panjang, pengujian atas saldo ekuitas pemegang saham dapat dilakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Untuk saldo-saldo ini, asersi penilaian atau alokasi dan penyajian ataupengungkapan adalah mempertahankan perbedaan antara modal disetor dan laba ditahan.
 
C.    Jasa bernilai tambah dalam siklus investasi dan pembiayaan
 
Setelah menyelesaikan audit atas aktivitas investasi, auditor dapat mengevaluasi investasi entitas dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Auditor juga dapat memberikan dua jasa bernilai tambah yang penting. Pertama, auditor dapat mengevaluasi seberapa efektif entitas telah memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan penjualan, laba, dan arus kas, serta mencapai tujuan entitas itu. Kedua, auditor kemudian dapat memberikan jasa independen dengan mengevaluasi aktiva investasi yang direncanakan dapat menjadi pendukung yang penting untuk mencapai sasarannya.

1 comments:

ACCESS LOAN FIRM (accessloansfirm@gmail.com) said...

Anda dipersilakan untuk MENGAKSES PINJAMAN, di sini kami memastikan Anda mendapatkan pinjaman terbaik untuk bisnis Anda atau membayar tagihan Anda. Jawab saja beberapa pertanyaan sederhana dan penuhi persyaratannya. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan pinjaman 3% untuk semua pinjaman, mudah, cepat dan aman.

PINJAMAN YANG TERSEDIA YANG KAMI TAWARKAN;

* Pinjaman Pribadi dan Pinjaman Perumahan,
* Renovasi rumah dan tagihan Rumah Sakit
* Pembesaran Bisnis
* Pembiayaan Ulang Ekstensi Pertanian dan Penambangan Emas
* Membiayai proyek dengan kebutuhan keuangan yang lebih tinggi
* Pinjaman Bisnis dan Pinjaman Investasi
INFORMASI KONTAK ADALAH;

KANTOR PUSAT (accessloansfirm@gmail.com)

WHATSAPP: +12342018860

Pinjaman yang baik dimulai dengan Peminjaman yang lebih baik

 
Toggle Footer