head

Breaking News
Loading...
Tuesday, May 2, 2017

Teori Produksi Islami

9:17 AM
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................ 2
C.     Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II     PEMBAHASAN
A.    Fungsi Produksi............................................................................... 3
B.     Analisis Produksi............................................................................. 6
C.     Efisiensi Produksi dan Skala Ekonomi............................................ 8
D.    Tinjauan Penentuan Kekayaan suatu Negara................................. 11
BAB III    PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................... 13
B.     Saran.............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam literatur konvensional, teori produksi ditunjukan untuk memberikan pemahaman tentang perilaku perusahaan dalam membeli dan menggunakan masukan (input) untuk produksi dan menjual
keluaran atau produk. Dalam teori produksi memberikan penjelasan tentang perilaku produsen dalam memaksimalkan keuntungan maupun mengoptimalkan efisiensi produksinya. Memaksimalkan keuntungan atau efisiensi produksi tidak akan terlepas dari dua hal: struktur biaya produksi dan revenue yang didapat.
Ekonom islam yang cukup Concern dengan teori produksi adalah Imam Al-Ghazali. Beliau telah menguraikan factor-faktor produksi dan fungsi produksi dalam kehidupan manusia, dalam uraiannya, beliau sering menggunakan kata kasab dan islah. Yang berarti usaha fisik yang dikerahkan manusia dan yang kedua adalah upaya manusia untuk mengelola dan mengubah sumber-sumber daya yang tersedia agar mempunyai manfaat yang lebih tinggi. Al-Ghazali memberikan perhatian yang cukup besar ketika menggambarkan bermacam ragam aktivitas produksi dalam masyarakat, termasuk hierarki dan hakikatnya, ia mengklasifikasikan aktivitas produksi menurut kepentingan sosialnya dan menitikberatkan perlunya kerjasama dan koordinasi, fokus utamanya adalah tentang jenis aktifitas yang sesuai dengan dasar-dasar etos kerja islam.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja fungsi produksi?
2.      Bagaimana analisis biaya?
3.      Bagaimana efisiensi produksi dan skala ekonomi?
4.      Bagaimana tinjauan penentuan kekayaan suatu negara
 
C.    Tujuan penulisan
1.      Mengetahui fungsi produksi
2.      Mengetahui analisis biaya
3.      Mengetahui efisiensi produksi dan skala ekonomi
4.      Mengetahui tinjauan penentuan kekayaan suatu negara

BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Produksi
Faktor utama yang dominan dalam produksi adalah kualitas dan kuantitas manusia (labor), sistem atau prasarana yang kemudian kita sebut sebagai teknologi dan modal ( segala sesuatu dari hasil kerja yang disimpan). Nilai universal lain dalam ekonomi islam tentang produksi adalah dengan adanya perintah untuk mencari sumber-sumber yang halal dan baik bagi produksi dan memproduksi dan memanfaatkan output produksi pada jalan kebaikan dan tidak menzalimi pihak lain. Jadi, penentuan input dan output dari produksi haruslah sesuai dengan hokum islam dan tak mengarah pada kerusakan.
Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara jumlah input dan output ( yang berupa barang ataupun jasa) yang dapat dihasilkan dalam satu waktu periode. Karena semua input yang digunakan mengandung biaya, maka prinsip dari produksi adalah bagaimana produksi dapat berjalan sehingga mampu mencapai tingkat yang paling maksimum dan efisiensi dengan memaksimalkan output dengan menggunakan input tetap, meminimalkan penggunaan input untuk mencapai tingkat output yang sama.
1. Fungsi Produksi: Produk Total, Produk Marginal, dan produk Rata-rata.
Telah dinyatakan bahwa fungsi produksi adalah pernyataan secara numerik atau matematis dari hubungan antara masukan dan keluaran. Sedangkan fungsi produksi menunjukan unit total dari produk sebagai fungsi dari unit masukan.

2. Alternatif Tipe Fungsi Produksi.
Fungi produksi mempunyai tiga kemungkinan yaitu : increasing return, decreacing return, & negative return. Secara keseluruhan fungsi produksi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

 
Decresing Return to Variabel Input
Untuk produsen yang mempunyai simple kuadrat, maka setiap kali dilakukan penambahan variable input akan berdampak kepada penurunan jumlah output yang dapat diproduksi.
Increasing Return to Variabel Input
Karakter fungsi produksi ini adalah setiap penambahan input produksi maka akan berdampak pada peningkatan nilai tambah output yang diproduksi
.
B.    Analisis Biaya.
Factor penggunaan modal sangat menjadi perhatian karena dalam kenyataan ada beberapa sumber modal yang digunakan oleh produsen, sedangkan karakter dari biaya modal sangat tergantung dari sumber penggunaan modal tersebut. Seperti penggunaan sumber modal sangat bergantung dari sumber modal yang berbasis bunga tentu berbeda dengan sumber modal yang berbasis syirkhah atau qardun hasan, kemudian apakah penggunaan bungaterhadap modal akan berdampak pada luas bagi tingkat efisiensi produksi..?
Untuk menggambarkan keadaan ini, kita akan menggunakan alat bantu grafis yang pada sumbu X menunjukan jumlah produksi atau jumlah output yang disimbolkan dengan Q (quantity), dan pada sumbu Y menunjukan biaya dan penerimaan dalam satu rupiah. Komponen biaya dapat dibagi menjadi 3 : Biaya Tetap (fixed cost: FC), Biaya Variabel (Variabel Cost: VC), dan Biaya Keseluruhan(Total Cost:TC). Sedangkan komponen penerimaan merupakan penerimaan keseluruhan (Total Revenue:TR) analisis yang paling fundamental untuk menerangkan analisis biaya produksi dan tingkat output yang akan dicapai dalam satu periode. Dengan kata lain, fungsi biaya akan dipengaruhi oleh seberapa besar output yang diproduksi.
Cost = f (output)
Sedangkankan bila kita bandingkan formula diatas dengan fungsi output
Output = f (input)
Maka dapat dikatakkan bahwa fungsi biaya tidak lain adalah turunan dan fungsi output produksi.
Fixed cost besarnya tidak dipengaruhi oleh berapa banyak output atau produksi yang dihasilkan. Oleh karena itu, kurva FC digambarkan sebagai garis horizontal berapapun output yang dihasilkan, biaya tetap.
Salah satu contoh dari biaya tetap ini adalah biaya bunga yang harus dibayar produsen. Besarnya beban bunga yang harus dibayar tergantung pada berapa banyak kredit yang diterima produsen, bukan berapa banyak output yang dihasilkan. Sedangkan nilai variable cost akan semakin meningkat setiap kali penambahan input, dengan demikkian kurva AC berlereng positif kekanan. Sedangkan total cost adalah penambahan antara AC & FC, variable cost ditentukan langsungoleh berapa banyak output yang dihasilkan.
 
Dampak Sistem Bunga Vs Bagi Hasil dalam Analisis Biaya
Karakteristik dari system bunga dalam analisis biaya produksi adalah adanya biaya bunga yang harus dibayarkan oleh produsen bersifat tetap. Sehingga biaya akan menjadi bagian dari fixed cost, dengan kata lain, berapapun jumlah output yang diproduksi bunga tetap harus dibayar. Konsekuensi lebih lanjut, keberadaan biaya bunga akan meningkatkan total biaya.
Dengan menggunakan system bagi hasil hal ini tidak terjadi. Naiknya total cost akan mendorong Break Even Point  dari titik Q ke Qi.
Berbeda dengan system bunga, pada system bagi hasil, kurva fixed cost tidak berpengaruh, tetapi pemberlakuan system ini akan berpengaruh terhadap kurva TR ( total revenue).
Jadi bila system bunga yang berubah adalah kurva TC yaitu kurva TC akan bergeser pararel kekiri atas, sedangkan dalam system bagi hasil yang berubah adalah kurva TR akan berputar kearah jarum jam dengan titik 0 sebagai sumbu putarnya, semakin besar nisbah bagi hasil yang diberikan kepada pemodal maka kurva TR akan semakin mendekati horizontal sumbu X.
Titik BEP adalah titik impas, yaitu ketika kurva TR berpotongan dengan kurva TC, atau secara matematis titik BEP terjadi ketika TR=TC. Dengan berputarnya kurva total permintaan dari TR menjadi TRs, titik BEP yang tadinya terjadi pada jumlah output Q sekarang menjadi pada jumlah output Qrs.

Revenue Sharing Vs Profit Sharing
Dalam akad muamalat islam, dikenal akad Mudharabah, yaitu akad antara si pemodal dan sipelaksana. Anatara si pemodal dan si pelaksa harus disepakati nisbah bagi hasil yang akan menjadi pedoman pembagian bila usaha tersebut menghasilkan untung, namun bila usaha tersebut menimbulkan kerugian maka si pemodal yang akan menanggung sesuai penyertaan modalnya, dalam hal ini 100%. Akan tetapi, bila kerugian tersebut disebabkan karena kelalaian atau ia melanggar syarat yang telah disepakati bersama.
Selain menyepakati nisbah bagi hasil, harus juga disepakati siapa yang menanggung biaya, bila yang disepakati adalah biaya ditanggung oleh sipelaksana, ini berarti yang dilakukan adalah bagi penerimaan (revenue sharing). Sedangkan bila yang disepakati adalah biaya ditanggung oleh si pemodal, ini berarti yang dilakukan adalah bagi untung (profit sharing).
Dalam muamalat islam, sebenarnya akad mudharabah merupakan salah satubentuk dari Musyarakhah. Bila dalam akad mudharabah ditentukan bahwa penyertaan sipelaksa harus nihil, sehingga penyertaan sipemodal harus 100% maka dalam akad Musyarakah tidak ditentukan seperti itu sehingga yang terjadi adalah penyertaan dari dua orang pemodal.
b.    Maksimalisasi Produksi tanpa Kenaikan atau Perubahan Biaya.
Untuk melihat ini, kita gunakan total cost yang membandingkan antara total cost sistem bunga dengan total cost sistem bagi hasil. Secara grafis, total cost sistem bagi hasil digambarkan dengan TC, sedangkan antara total cost sistem bunga digambarkan dengan TCi.
Ambilah titik mana sumbu Y sebagai titik yang menggambarkan total biaya yang sama, tentunya ambil titik yang diatas garis FCi, kemudian tariklah garis horizontal sampai memotong TC dan TCi. untuk masing-masing perpotongan antara garis horizontal TC dan TCi, tariklah garis vertical kebawah kesumbu X, ternyata untuk total cost yang sama jumlah sistem bagi hasil (Q) selalu besar dibandingkan jumlah produksi dengan sistem bunga (Qi). Jadi menurut criteria ini, produksi dengan sistem bagi hasil lebih efisien dibandingkan dengan sistem bunga.
c.    Implikasi Lain : Skala Ekonomi
Untuk melihat ini kita gunakan kurva revenue yang membandingkan total revenue sistem bagi hasil dengan total revenue sistem bunga.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, total revenue sistem bagi hasil akan berputar kearah jarum jam, sedangkan total revenue sistem bunga tetap paa tempatnya tidak berputar. Secara grafis total revenue sistem digambarkan dengan TRrs, total revenue sistem bagi keuntungan (profit sharing ) dinotasikan dengan TRps, sedangkan total revenue sistem bunga digambarkan dengan TRi,
Ambilah titik mana saja pada sumbu Y sebagaimana tiyik yang menggambarkan total revenue yang sama (TR yang sama). Kemudian tariklah garis horizontal samai memotong TR dan TRrs. Untuk masing-masing perpotongan antara garis horizontal dengan TR dan TRrs, tariklah garis vertical kebawah sumbu X. ternyata untuk total revenue yang sama (TR yang sama), jumlah produksi sistem bagi hasil (Q) selalu lebih besar dibandingkan jumlah produksi dengan sistem bunga (Qi). Jadi, sistem bagi hasil bukan saja lebih efisien, tetapi akan mendorong produsen untuk berproduksi pada skala ekonomi yang lebih besar.

A.    Tinjauan Penentuan Kekayaan Suatu Negara
Abdurrahman Ibnu Khaldun alias Abu Zayd, ulama terkemuka kelahiran Tuniasia (1332) dan wafat di Kairo (1406) menegaskan bahwa kekayaan suatu Negara tidak ditentukan oleh banyaknya Uang dinegara tersebut. Kekayaan suatu Negara ditentukan oleh 2 hal:
a.       Tingkat produksi domestic
b.      Neraca Pembayaran yang Positif dari Negara tersebut.
1)      Tingkat Produksi Domestik
Sektor produksi merupakan motor pembangunan, penyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan pekerja, dan meningkatkan permintaan atas faktor produksi lainnya.  Dalam teori Ekonomi kemampuan untuk memproduksi sesuatu digambarkan oleh grafik.
2)      Neraca Pembayaran Positif
Ibnu Khaldun juga menegaskan bahwa neraca pembayaran yang positif akan meningkatkan kekayaan Negara tersebut. Hal ini disebabkan neraca pembayaran yang positif menggambarkan dua hal :
a)      Tingkat produksi Negara tersebut untuk suatu jenis komoditas lebih tinggi daripada tingkat permintaan domestic Negara tersebut, atau supply lebih besar dibandingkan demand, sehingga memungkinkan Negara tersebut melakukan ekspor.
b)      Tingkat efisiensi produksi Negara tersebut lebih tinggi dibandingkan Negara lain,. Dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi maka komoditas suatu Negara mampu masuk ke Negara lain dengan harga yang kompetitif.


BAB III
PENUTUP 
A.    Kesimpulan
1.      Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara jumlah input dan output (yang berupa barang ataupun jasa) yang dapat dihasilkan dalam satu waktu periode.
2.      Analisis biaya selain menyepakati nisbah bagi hasil, harus juga disepakati siapa yang menanggung biaya, bila yang disepakati adalah biaya ditanggung oleh sipelaksana, ini berarti yang dilakukan adalah bagi penerimaan (revenue sharing). Sedangkan bila yang disepakati adalah biaya ditanggung oleh si pemodal, ini berarti yang dilakukan adalah bagi untung (profit sharing).
3.      Efisiensi produksi dan skala ekonomi yaitu:
a.       Meminimalisasi biaya untuk mempoduksi jumlah yang sama
b.      Memaksimalisasi produksi tanpa kenaikan atau perubahan biaya
c.       Implikasi lain : skala ekonmi
4.      Tinjauan penentuan kekayaan suatu negara ditentukan oleh dua hal yaitu:
a.       Tingkat produksi domestik
b.      Neraca pembayaran yang positif dari negara tersebut

B.     Saran
1.      Agar manusia dapat menguraikan faktor-faktor produksi dan fungsi produksi dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Agar manusia dapat mengalola dan mengubah sumber-sumber daya yang tersedia agar mempunyai manfaat yang lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Karim Adiwarman, Ekonomi Islam Mikro, Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada, 2011.

0 comments:

 
Toggle Footer