head

Breaking News
Loading...
Saturday, April 22, 2017

Perubahan Metode dan Implikasinya

9:45 AM
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Untuk menghadapi tantangan di era globalisasi yang sangat maju, sangat diperlukan suatu
tanggung jawab yang besar dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat baik individu maupun berkelompok. Dalam hal ini yang dimaksud adalah sebuah Perusahaan. Dalam bidang akuntansi sangat diperlukan tanggung jawab yang begitu besar. Karena akuntansi harus menyajikan suatu laporan keuangan yang relevan untuk pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemegang saham, komisaris dan direksi. Dimana laporan keuangan sangat membantu untuk mengevaluasi suatu kegiatan dan mengevaluasi dalam mengambil suatu keputusan.

Latar Belakang penulisan makalah ini adalah  untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini akan membantu para investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengolah kas dimasa yang akan datang. Dalam penulisan ini, Metode yang digunakan penulis dalam menganalisa laporan arus kas adalah Metode Tidak Langsung  yaitu pengumpulan data yang dimulai dari perhitungan Laba bersih.
 
Seluruh perusahaan pada awalnya hanya memikirkan keuntungan yang besar dan cepat dengan melakukan apapun untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan, tanpa memikirkan dampak dimasa yang akan datang. Tetapi lambat laun perusahaan harus menyadari bahwa setiap kegiatan harus dilakukan dengan perhitungan yang matang dengan memperhitungkan resiko yang harus dihadapi.
 
Perkembangan perusahaan disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah adanya tuntutan akan perkembangan zaman yang selalu maju, sehingga perusahaan tidak hanya menilai dari sisi pencapaian nominal laba yang diharapkan tetapi melihat perkembangan teknologi yang semakin melesat dan melihat akan adanya manfaat pada perusahaan. Dimana hal ini dapat dilihat dari penyajian laporan arus kas yang akan disusun oleh bagian keuangan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan. 

B.    Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud metode tidak langsung dan metode langsung?
2.    Bagaimana cara merubah metode tidak langsung menjadi metode langsung?
3.    Bagaimana implikasinya?


BAB II
PEMBAHASAN

(Analisis Arus Kas)
Pelaporan Arus Kas Dari Kegiatan Operasi
Ada dua bentuk penyajian laporan arus kas yaitu metode langsung dan tidak langsung. Perbedaan keduanya ada pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas, sedangkan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut ini diberikan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak langsung.




1.    Mengubah Metode Tidak Langsung Menjadi Metode Langsung
Bagian ini menunjukkan bagaimana cara mengubah arus kas operasi yang dilaporkan dengan metode tidak langsung menjadi metode langsung. Keakuratan konversi ini bergantung pada penyesuaiaan berdasarkan data yang tersedia dari catatan akuntansi eksternal. Metode konversi yang dijelaskan disini cukup akurat untuk sebagian besar tujuan analisis.
Konversi dari metode tidak langsung menjadi metode langsung digambarkan pada tampilan 7.4 dengan menggunakan contoh Gould Corporation. Konversi ini dimulai dengan memisahkan laba bersih ($84.000) menjadi total pendapatan ($576.000). selanjutnya, penyesuaian konversi diterapkan pada kategori pendapatan dan beban yang relevan. Dari penyesuaian tersebut, kita melaporkan arus kas dari operasi Gould Corporation dalam bentuk langsung. Keuntungan penjualan peralatan (yang dipindahkan ke aktivitas investasi) dihilangkan dari penyajian metode langsung.


Implikasi Arus Kas
1.    Keterbatasan Pelaporan Arus Kas

Berikut beberapa keterbatasan arus kas saat ini:
a.    Tidak diharuskan pengungkapan terpisah untuk arus kas yang terkait dengan pos luar biasa atau operasi yang dihentikan.
b.    Bunga dan dividen yang diterima serta bunga yang dibayar dikelompokkan sebagai arus kas operasi. Banyak pengguna laporan menganggap bunga yang dibayar sebagai arus kas keluar pendanaan serta bunga dan dividen yang diterima sebagai arus kas masuk investasi.
c.    Pajak dikelompokkan sebagai arus kas operasi. Pengelompokkan ini dapat mendistori analisis atas masing-masing dari ketiga aktivitas jika manfaat atas biaya pajak yang signifikan dialokasikan pada aktivitas tersebut dengan cara yang tidak proposional.
d.    Pemindahan laba atau rugi pnjuala aset tetap atau investasi sebelum pajak dari aktivitas operasi mendistori analisis atas aktivitas operasi dan aktivitas investasi. Hal ini disebabkan pajak yang terkait tidak dipindahkan melainkan tertinggal dalam total beban pajak dalam aktivitas operasi.
2.    Interpretasi Arus Kas dan Laba Bersih
Analisis Gould Corporation berfokus pada laporan keuangan utama mengarah pada aktivitas operasi: laporan arus kas dan laporan laba rugi. praktisi telah berusaha menjelaskan manfaat gabungan kedua laporan operasi dengan sebaik-baiknya, tidak seluruh pengguna laporan memahami peran informasi ganda arus kas dan laba bersih akrual. Kesalahpahaman  yang terus terjadi diantara pengguna adalaha makna operasi, juga relevansi arus kas dan laba bersih akrual dalam memberikan padangan atas aktivitas operasi. Secara lebih sederhana, perbedaan pandangan atas aktivitas operasi yang disediakan oleh kedua laporan ini.


Untuk memahami manfaat gabungan kedua laporan, kita kembali ke analisis atas Gould Corporation. Menyajikan kedua laporan secara berdampingan serta menunjukan tujuan pengukurannya.Fungsi laporan laba rugi adalah mengukur profitabilitas perusahaan untuk suatu periode. laporan laba rugi mencatat pendapatan saat dihasilkan (earned) dan beban saat terjadi (incurred).laporan laba rugi tidak menunjukan waktu arus kas masuk dan arus kas keluar maupun dampak operasi terhadap likuiditas dan solvabilitas .informasi tersedia dalam laporan arus kas menyajikan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan secara terpisah.


Arus kas dalam operasi merupakan pandangan yang lebih luas atas aktivitas operasi dibandingkan dengan laba bersih. Arus kas dari operasi meliputi seluruh aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba. Pengukuran ini tidak hanya meliputi pendapatan dan beban, tetapi juga kebutuhan kas aktivitas operasi.narus kas operasi meliputi investasi dalam bentuk piutang pelanggan dan persediaan serta pendanaan oleh pemasok barang dan jasa. Perbedaan ini terlihat pada tampilan 7.5 dimana penerimaan dan pengeluaran kas operasi didapat dari analisis perubahan aset dan kewajiban operasi untuk menyesuaikan pos laporan laba rugi. Arus kas dan operasi berfokus pada aspek likuiditas perusahaan. Arus kas dari operasi bukan merupakan pengukuran profitabilitas karena tidak mencangkup biaya-biaya penting seperti penggunaan aset tetap dalam aktivitas operasi dan pendapatan seperti ekuitas non-kas dalam bentuk laba anak perusahaan atau perusahaan afilasi tidak berkonsolidasi.

Arus kas dari operasi tidak meliputi elemen-elemen pendapatan dan beban yang saat ini tidak berdampak terhadap arus kas. Analisis operasi dan profitabilitas seharusnya mempertimbangkan elemen-elemen tersebut. Baik laporan laba rugi maupun laporan arus kas dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan yang berbeda. Laporan laba rugi menggunakan akutansi akrual dalam pengakuan pendapatan dan laba. Arus kas dari operasi melaporkan pendapatan yang diterima dan beban yang dibayar tunai.

Analisis Arus Kas
Analisis harus menetapkan sumber dan penggunaan kas masa lalu. Analisis ukuran sama (common size analysis) atas laporan arus kas membantu penilaian ini. Dalam estimasi tren, gunakan total sumber dan penggunaan kas utama selama beberapa tahun karena angka tahunan atau kuartalan sering kali terlalu pendek untuk menghasilkan kesimpulan yang bermakna. 
Analisis atas laporan tersebut mengungkapkan beberapa hal. Selama periode enam tahun ini, sumber utama kas adalah operasi ($3.010 juta), utang jangka panjang ($854 juta) dan utang jangka pendek ($737 juta). Penggunaan kas utama adalah untuk pembeian pabrik (setelah dikurangi penjualan) sebesar $1.647 juta, akuisi usaha (setelah dikurangi penjualan) sebesar $718 juta dan dividen tunai sebesar $649 juta.

2.    Kesimpulan Analisis Arus Kas
Kasus campbell soup mengilustrasikan berbagai kesimpulan berguna yang dapat dari analisis ini. Kita dapat membuat generalisasi yang berguna tentang kesimpulan potensial dari analisis laporan arus kas. Pertama, analisis laporan arus kas memungkinkan kita untuk menilai kualitas keputusan manajemne dari waktu ke waktu dan dampaknya pada hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan. Jika analisis meliputi periode waktu yang panjang, analisis tersebut dapat menghasilkan pandangan atas keberhasilan manajemen dalam bereaksi terhadap perubahan kondisi usaha dan kemampuan manajemen untuk menangkap kesempatan dan mengatasi kesulitan.

Kesimpulan analisis arus kas meliputi manajemen menggunakan sumber daya nya dimana manajemen mengurangi investasi, dari mana kas tambahan dihasilkan dan dimana klaim atas perusahaan dikurangi. Analisis memungkinkan kita untuk menyimpulkan ukuran, komposisi, pola dan kestabilan arus kas operasi.
Komponen arus ks juga dilihat meliputi kenaikna arus kas operasi berasal dari sekuritisasi piutang usaha atau pengurangan persediaan biasanya bukanlah sumber dana yang dapat diandalkan. Hal ini dikarenakan terbatasnya arus kas masuk dari pengurangan piutang.

Kenaikan arus kas operasi yang timbul akibat kenaikan kewajiban lancar juga biasanya bukan merupakan sumer arus kas masuk yang dapat dipertahankan. Misal perusahaan dapat menunda pembayaran (menaikan utang usaha) untuk meningkatkan arus kas operasi.

3.    Pengukuran arus kas alternatif
Pengguna laporan keuangan kadang menghitung laba bersih ditambah penyusutan dan amortisasi (nct income plus depreciation and amortization) sebagai ukuran kasar arus kas operasi. Satu bentuk pengukuran ini adalah EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortasi yang populer. Namun pengukuran ini memiliki beberapa masalah:
a.    Penambahan kembali penyusutan terkadang diartikan beban tersebut bukanlah beban yang sah. Ini salah. Penggunaan aset jangka panjang yang dapat disusutkan adalah beban riil yang tidak bisa diabaikan.
b.    Beberapa mengartikan penambahan kembali penyusutan menunjukan bahwa ada kas yang dikeluarkan untuk mengganti aset jangka panjang. Ini salah. Penambahan kembali beban penyusutan tidak menghasilkan kas. Penambahan ini hanya menihilkan beban non kas dari laba bersih seperti yang telah dibahas sebelumnya. Kas diberikan oleh aktivitas operasi dan pendanaan bukan penyusutan.
c.    Laba bersih ditambah penysytan mengabaikan perubahan akun-akun modal kerja yang merupakan bagian dari arus kas bersih dari aktivitas operasi. Padahal, perubahan akun modal kerja sering merupakan bagian arus kas aktivitas operasi yang cukup besar. Pemeriksaan atas komponen modal kerja memberikan gambaran tentang stabilitas arus kas operasi.

4.    Perusahaan dan kondisi ekonomi
Neraca menjelaskan aset perubahan pada satu titik waktu tertentu dan sumber pendanaan aset tersebut. Laporan laba rugi menggambarkan hasil operasi untuk satu periode waktu. Laba meningkat aset, termasuk kas dan aset non kas (lancar dan tidak lancar). Beban merupakan konsumsi atas aset (atau munculnya kewajiban). Dengan demikian, laba bersih terkait dengan arus kas melalui penyesuaian pos-pos neraca.
Bisa jadi perusahaan yang menguntungkan dapat mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajian lancarnya dan memerlukan kas untuk berekspansi. Keberhasilan melalui peningkatan penjualan dapat menyebabkan masalah likuiditas dan membatasi kas karena bertumbuhnya aset. Dana yang tersedia mungkin tidak cukup untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo. Penting untuk memisahkan kinerja antar aktivitas, terutama pemisah antara kinerja operasi dengan keuntungan yang berasal dari aktivitas investasi dengan aktivitas pendanaan. Semua aktivitas tersebut penting dan saling terkait, tetapi aktivitas tersebut tidak sama dan mencerminkan aspek perusahaan yang berlainan. Laporan arus kas mengungkapkan implikasi aktivitas laba terhadap kas. Laporan ini mengungkapkan aset yang diperoleh dan bagaimana aset tersebut didanai. Laporan ini menjelaskan bagaimana laba bersih berbeda dengan arus kas dari operasi. Kemampuan untuk menghasilkan arus kas dari operasi penting bagi keuangan yang sehat. Tidak ada perusahaan yang dapat bertahan dalam berjangka panjang tanpa menghasilkan kas dari operasi. Kita harus menginterpretasikan arus kas dan tren tersebut dengan hati-hati serta memahami kondisi ekonomi.

Perusahaan yang sukses dan gagal dapat mengalami masalah arus kas dari operasi, tetapi dengan alasan yang jauh berbeda. Perusahaan sukses yang menghadapi masalah kenaikan investasi dalam piutang dan persediaan untuk memenuhi permintaan pelanggan yang meningkat, mendapati bahwa keuntungan yang meningkat berguna untuk mendapatkan pendanaan tambahan dengan utang dan ekuitas. Pada akhirnya, keuntungan ini (laba akrual positif) menghasilkan arus kas postif. Sementara ini, perusahaan yang gagal mengalami kekurangan kas karena penurunan perputaran piutang dan pesediaan mengalami kerugian operasi atau kombinasi dari kedua faktor tersebut atau faktor lainnya. Perusahaan yang gagal dapat meningkatkan arus kas dengan mengurangi piutang dan persediaan. Namun hali ini umumnya disertai dengan penurunan pelayanan kepada pelanggan yang kian menekan laba. Faktor-faktor tersebut merupakan pertanda krisis yang terjadi saat ini dan masa depan serta kekurangan kas termasuk penurunan kredit perdagangan. Penurunan arus kas bagi perusahaan gagal memiliki implikasi yang sama sekali berbeda dengan implikasi bagi perusahaan yang sukses. meskipun manager yang gagal dapat meminjam uang, biaya namun pinjaman hanya akan memperbesar kerugian. Profitabilitas merupakan variabel utama; tanpa profitabilitas perusahaan ditakdirkan untuk gagal.
 
Perubahan modal kerja operasi juga harus di interpretasikan dalam lingkungan ekonomi. Peningkatan piutang dapat menandakan permintaan pelanggan yang mengingkat atau merupakan petanda ketidakmampuan untuk menagih piutang tepat waktu. Sama halnya dengan persediaan, peningkatan (terutama bahan baku) dapat menandakan antisipasi menaikan produksi karena meningkatnya permintaan  pelanggan atau menandakan ketidakmampuan untuk mengantisipasi permintaan atau menjual produk dengan akurat (terutama jika persediaan barang jadi meningkat).

Kondisi inflasi menambah kesulitan keuangan dan tantangan bagi perusahaan. Tantangan utama meliputi pergantian aset tetap pada harga yang lebih tinggi dari beban penyusutan, meningkatnya investasi dalam piutang dan persediaan serta kebijakan dividen yang didasarkan pada laba yang tidak menyediakan biaya sumber daya yang digunakan dalam operasi. Meskipun keputusan manajemen tidak harus didasarkan pada laporan keuangan, implikasi dan pentingnya laporan keuangan tidak dapat diabaikan. Informasi bagaimana dampak tindakan manajemen dalam kondidsi afilasi dapat dilihat dalam laporan arus kas. Hal ini menyebabkan fokus pada arus kas dari operasi setelah pengeluaran modal dan dividen.

5.    Arus Kas bebas 

6.    Arus Kas Sebagai validasi
Laporan arus kas berguna untuk memprediksi hasil operasi berdasarkan kapasitas produksi yang dimiliki dan direncanakan. Laporan ini juga digunakan untuk menilai kapasitas ekspansi perusahaan dimasa depan, kebutuhan modalnya dan sumber arus kas masuknya. Laporan arus kas merupakan jembatan penting antara laporan laba rugi dengan neraca.

Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar serta kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Lebih lanjut, laporan arus kas memberikan petunjuk tentang:
a.    Kelayakan pendanaan pengeluaran modal
b.    Sumber kas dalam pendanaan ekspansi
c.    Ketergantungan pada pendanaan eksternal (kewajiban vs ekuitas)
d.    Kebijakan dividen dimasa depan
e.    Kemampuan untuk memenhi persyaratan utang.
f.    Fleksibilitas keuangan untuk menghadapi kebutuhan dan kesempatan yang tidak diantisipasi
g.    Praktik keuangan oleh manajemen
h.    Kualitas laba rugi
Pemeriksaan atas hubungan antarpos dalam laporan arus kas harus dilakukan secara hati-hati. Transaksi-transaksi tertentu saling terkait, seperti pembelian aset dengan menerbitkan utang.analisis harus dilakukan secara hati-hati agar tidak menyimpilkan hubungan antar pos yang sebetulnya tidak berkaitan. Perubahan kas, baik positif atau negatif tidak hanya disimpilkan oleh laporan arus kas. Kas harus dianalisis terkait dengan variabel lain dalam struktur keuangan dan hasil operasi pperusahaan. Misalnya kenaikan kas dapat berasal dari penjualana aset yang berharga atau dari utang dengan biaya tinggi atau persyaratan yang tidak mengntungkan. Hubungan antara berbagai pos laporan keuangan tersebut memiliki implikasi penting untuk keandalan analisis.


BAB III
KESIMPULAN

Dari hasil penyajian makalah ini dapat disimpulkan bahwa dalah menganalisis arus kas terdapat 2 metode yaitu: metode langsung dan tidak langsung. Perbedaan keduanya ada pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas, sedangkan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi.
Lalu untuk cara merubah metode tidak langsung menjadi langsung digambarkan pada tampilan 7.4 dengan menggunakan contoh Gould Corporation. Dengan implikasinya adalah Keterbatasan Pelaporan Arus Kas dan Interpretasi Arus Kas dan Laba Bersih


DAFTAR PUSTAKA

•   Subramanyam dan John J. Wild, Analisis laporan Keuangan buku.2, Jakarta: Salemba Empat, 2010
•   S. Munawir, Analisa Informasi keuangan cet. 1, Yogyakarta: Liberty, 2008
•   Mamduh M. Hanafi, Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: unit penerbit dan percetakan STIM YKPN

0 comments:

 
Toggle Footer